PEMANFAATAN LUMPUR IPAL MINYAK SAWIT DAN CANGKANG BIJI KARET PADA PEMBUATAN BRIKET DENGAN PENAMBAHAN CRUDE GLISEROL SEBAGAI FILLER
Abstract
Dalam beberapa tahun terakhir energi telah menjadi pertimbangan yang sangat penting di Dunia maupun di Indonesia. Peningkatan permintaan energi ini disebabkan oleh pertumbuhan populasi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan menipisnya cadangan minyak dunia dan juga bantuan dari bahan bakar. Lumpur IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) minyak kelapa sawit adalah hasil sedimen dari limbah cair yang mengandung bahan organik tinggi dan belum dimanfaatkan secara optimal. Lumpur IPAL Produksi minyak kelapa sawit dan cangkang biji karet yang dapat dibuat sebagai bahan bakar padat terdiri dari proses karbonisasi menggunakan gliserol mentah sebagai perekat dari briket yang dihasilkan. Perekat yang digunakan adalah gliserol mentah karena memiliki karakteristik viskositas dan kepadatan tinggi yang dapat digunakan sebagai perekat. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah rasio lumpur IPAL dengan produksi kulit kelapa sawit dan kulit biji karet (90:10, 80:20, 70:30, dan 60: 40% bb) dan tekanan pengepresan (50, 75, dan 100 bar) dengan persentase gliserol mentah adalah 40% dari total berat briket. Hasil analisis proksimat diperoleh kadar air 3,93%, kadar abu 1,19%, zat volatil 2,93%, kadar karbon tetap 89,64% dan nilai kalor terbaik 3864,18 kal / gr pada rasio 60: 40% dengan tekanan 100 bar. Hasil proses yang sangat berpengaruh signifikan pada nilai kalor ialah rasio bahan baku
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifin, L., Z. Helwani., dan W. Fatra. 2017. Proses Desinfikasi Produk Karbonisasi Tandan Kosong Sawit menjadi Briket menggunakan Crude Gliserol Produk Samping Biodisel sebagai Filler : Studi Menggunakan RSM. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau.
Badan Standarisasi Nasional .2000. “SNI 01-6235-2000 Briket Arang Kayu”.
Basu, P. 2013. Biomass Gasification, Pyrolisis and Torrefaction (2nd ed). New York: Elsevier Inc.
Ditjen Perkebunan. 2017. Pertumbuhan Areal Sawit Meningkat. Http://Ditjenbun.Pertanian.Go.Id/Berita-362-Pertumbuham-Areal Kelapa-Sawit-Meningkat.Html. Diakses Pada 24 Maret 2018.
Fitriany, A, I., dan Sukandar. 2009. Uji Pendahuluan Pemanfaatan Limbah Sludge CPO (Crude Palm Oil) sebagai Bahan Baku RDF (Refused Derived Fuel). Jurnal Teknik Lingkungan, 15(2).
Hassan, S., L. S. KEE., Al-Kayieem, H, H. 2013 Experimental Study Of Palm Oil Mill Effluent and Oil Palm Frond Waste Mixture as an Alternative Biomass Fuel. Journal of Engineering Science and Technology , 8(6), pp. 703-712.
Hendra, J. 2010. Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichornia crassipes L,) Untuk Bahan Baku Briket Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 29 (2), pp. 89-210.
Julian, T, R., 2016. Pemanfaatan Limbah Cangkang Biji Karet Menjadi Briket sebagai Bahan Bakar Alternatif dengan Penambahan Amilum. Skripsi Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang
Peraturan Pemerintah No 79 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Energi Nasional.
Putra, H.P., Hakim, L., Yuriandala, Y.,Anggraini, D. (2013). Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan., 5 (01), pp. 27-35.
Rinayu, Hadi. 2013. Pengaruh Komposisi dan Ukuran Serbuk Briket yang Terbuat dari Batubara dan Jerami Padi Terhadap Karakeristik Pembakaran. Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta
Saktiawan. 2008. Identifikasi Sifat Fisis dan Kimia Briket Arang dari Sabut Kelapa. Skripsi Institut Pertanian Bogor.
Santosa., Mislaini, R. dan S.P. Anugrah.2010. Studi Variasi Komposisi Bahan Penyusun Briket Dari Kotoran Sapi dan Limbah Pertanian. Universitas Andalas. Jurnal Teknik Pertanian.
Selpiana,. Sugianto, A., dan Ferdian, F., 2014. Pengaruh Temperatur dan Komposisi pada Pembuatan Biobriket dari Cangkang Biji Karet dan Plastik Polietilen. Seminar Nasional Added Value of Energy Resources (AvoER) Ke-6. Palembang.
Sławomir, O. (2012): Analysis of Usability of Potato Pulp as Solid Fuel, Fuel Processing Technology, Vol.94, Iss.1, pp.67-74.
Sudiro, B dan Suroto. 2014. Pengaruh Komposisi dan Ukuran Serbuk Briket Yang Terbuat dari Batubara dan Jerami Padi Terhadap Karakteristik Pembakaran. Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta, 02(02).
Triono, A. 2006. Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl.) dan
Sengon(Paraserianthes falcataria L. Nielsen) dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Cocos nuciferaL.). Skripsi. IPB.
Yaman, S., Sahan, M., Haykiri-Acma, H. dan Sesen K., Kucukbayrak, S. 2001. Fuel Briquettes From Biomass-lignite Blends. Journal Fuel Processing Technology, 72, pp. 1-8.
Yuhazri, M.Y., Haeryip Sihombing, Yahaya, S.H., Said, M.R., Umar, N., Saijod, L. dan Phongsakorn, P.T. 2012: Solid Fuel from Empty Fruit Bunch Fiber and Waste Papers Part 2: Gas Emission from Combustion Test, Global Engineers and Technologists Review, 2(2), pp. 8-13.
DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jst.v18.n1.p1-7
Copyright (c) 2019 Elvi Yenie, Aryo Sasmita, Chaniago Chaniago
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.