ANALISIS NILAI KEBISINGAN DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KOTA PEKANBARU
Abstract
Pertumbuhan pesat perekonomian Pekanbaru menyebabkan peningkatan jumlah kendaraan. Dalam satu hari sepedamotor bertambah lebih dari 600 unit, bahkan untuk Propinsi Riau secara keseluruhan pertambahan kendaraan di Riaumencapai 20.000-30.000 unit per bulan. Meningkatnya jumlah kendaraan tersebut menyebabkan meningkatnya tingkatkebisingan yang mengganggu masyarakat. Tingkat kebisingan dari lalu lintas jalan raya yang melebihi baku mutu dapatmenyebabkan penyakit jantung, kelelahan mental dan fisik, gangguan psikomatis, serta mengakibatkan kerusakan danpenurunan daya pendengaran. Oleh sebab itu maka perlu dilakukan analisis tingkat kebisingan kota Pekanbaru untukmengetahui apakah tingkat kebisingan di kota Pekanbaru telah melebihi baku mutu atau tidak yang berpotensimenyebabkan gangguan kesehatan. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran kebisingan pada 18 ruas jalan di kotaPekanbaru sebagai titik sampel nilai kebisingan pada jalan raya. Dipilihnya 18 titik tersebut terdiri dari beberapa jalanarteri, jalan kolektor, dan jalan lokal, sehingga dianggap telah mampu merepresentasikan kondisi kebisingan di jalanpada kota Pekanbaru. Kemudian dilakukan perhitungan data tingkat kebisingan dari setiap titik sampel, dandibandingkan dengan baku mutu kebisingan pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. Kep-48/MENLH/11/1996.Dari hasil perhitungan data, jika dianggap jalan arteri dan jalan kolektor digunakan sebagai kawasan perdagangan danjasa, sedangkan jalan lokal digunakan sebagai kawasan perumahan dan pemukiman, diketahui bahwa seluruh jalanyang menjadi titik sampel memiliki nilai kebisingan yang telah melebihi baku mutu.
kata kunci : kebisingan, transportasi ,jalan raya
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.31258/jst.v12.n2.p%25p
Copyright (c) 2016 Aryo Sasmita, Elvi Yenie
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.