PENERAPAN BERMAIN MESSY PLAY DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TK KELOMPOK A
Abstract
Salah satu aspek kemampuan yang penting untuk dikembangkan pada anak usia dini adalah
kemampuan motorik halus anak. Kemampuan motorik halus membantu anak untuk
memperoleh kemandiriannya, membantu mendapatkan penerimaan sosial, dan dapat
menimbulkan rasa percaya diri pada anak. Kemampuan motorik halus dapat ditingkatkan melalui
bermain messy play. Messy Play merupakan jenis permainan yang merangsang sensor motorik
halus dan kasar.Permainan ini dilakukan anak baik di alam terbuka maupun di dalam ruangan
dan membuat tubuh anak menjadi kotor, sehingga dikatakan dengan bermain messy play.Selain
tubuh anak aktif, anak juga akan belajar mengkoordinasikan panca inderanya melalui sentuhan,
bau, rasa, pendengaran, dan penglihatan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu (1)mendeskripsikan
penerapan bermain messy play dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak Kelompok
A, (2) Mendeskripsikan hasil penerapan bermain messy play dalam meningkatkan kemampuan
motorik halus anak Kelompok A. Sedangkan luaran yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah
tersedianya perangkat pembelajaran dengan penerapan bermain Messy Play untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak TK kelompok A. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan melalui 4
tahapan dalam setiap siklusnya. Adapun tahapan tersebut adalah: (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal Kalibader dengan 2 siklus. Siklus I dilakukan empat kali pertemuan, jika dalam siklus I
belum berhasil, maka dilakukan siklus II dengan tiga kali pertemuan. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, lembar asesmen, wawancara dan dokumentasi. Hasil penerapan
bermain messy play dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok A di TK
Aisyiyah Kalibader. Hal ini dibuktikan adanya peningkatan pada nilai ketuntasan di siklus I dan
siklus II. Pada siklus I ketuntasan nilai keseluruhan kelompok A adalah 65%, dan pada siklus II
ketuntasan nilai keseluruhan kelompok A adalah 88,1%. Hal ini membuktikan adanya peningkatan
kemampuan motorik halus anak kelompok A setelah dilakukan penerapan bermain messy play.
kemampuan motorik halus anak. Kemampuan motorik halus membantu anak untuk
memperoleh kemandiriannya, membantu mendapatkan penerimaan sosial, dan dapat
menimbulkan rasa percaya diri pada anak. Kemampuan motorik halus dapat ditingkatkan melalui
bermain messy play. Messy Play merupakan jenis permainan yang merangsang sensor motorik
halus dan kasar.Permainan ini dilakukan anak baik di alam terbuka maupun di dalam ruangan
dan membuat tubuh anak menjadi kotor, sehingga dikatakan dengan bermain messy play.Selain
tubuh anak aktif, anak juga akan belajar mengkoordinasikan panca inderanya melalui sentuhan,
bau, rasa, pendengaran, dan penglihatan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu (1)mendeskripsikan
penerapan bermain messy play dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak Kelompok
A, (2) Mendeskripsikan hasil penerapan bermain messy play dalam meningkatkan kemampuan
motorik halus anak Kelompok A. Sedangkan luaran yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah
tersedianya perangkat pembelajaran dengan penerapan bermain Messy Play untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak TK kelompok A. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan melalui 4
tahapan dalam setiap siklusnya. Adapun tahapan tersebut adalah: (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal Kalibader dengan 2 siklus. Siklus I dilakukan empat kali pertemuan, jika dalam siklus I
belum berhasil, maka dilakukan siklus II dengan tiga kali pertemuan. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, lembar asesmen, wawancara dan dokumentasi. Hasil penerapan
bermain messy play dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok A di TK
Aisyiyah Kalibader. Hal ini dibuktikan adanya peningkatan pada nilai ketuntasan di siklus I dan
siklus II. Pada siklus I ketuntasan nilai keseluruhan kelompok A adalah 65%, dan pada siklus II
ketuntasan nilai keseluruhan kelompok A adalah 88,1%. Hal ini membuktikan adanya peningkatan
kemampuan motorik halus anak kelompok A setelah dilakukan penerapan bermain messy play.
Keywords
Kemampuan Motorik halus, Bermain Messy Play
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.