POLA KOMUNIKASI NARAPIDANA PEREMPUAN WARGA NEGARA ASING DALAM BERINTERAKSI DENGAN NARAPIDANA WARGA NEGARA INDONESIA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II b KOTA PEKANBARU

Genny Gustina Sari, Noor Efni Salam, Rusmadi Awza

Abstract


Memasuki MEA 2015, Indonesia dihadapkan dengan begitu banyak tantangan diberbagai bidang
kehidupan termasuk bidang pertahanan dan keamanan. Tingginya tindak kriminalitas di Indonesia
khususnya di Pekanbaru disebabkan lemahnya fungsi lembaga social dan lembaga hokum yang berlaku
di masyarakat. Ancaman kejahatan tidak hanya bersumber dari dalam negeri tetapi juga dari negeri. Mudahnya
Warga Negara Asing lalu lalang di kota Pekanbaru tanpa adanya aturan yang jelas menyebabkan
tidak sedikit tindak kejahatan dilakukan justru oleh orang asing. Meskipun demikian, hokum yang berlaku
tetaplah hokum dimana kejahatan tersebut dilakukan dalam penelitian ini Indonesia. Perempuan
sebagai pelaku tindak kejahatan memiliki resiko baik psikis maupun fisik yang lebih rentan dibandingkan
laki-laki. Untuk kasus Warga Negara Asing yang menjadi narapidana perempuan di Kota Pekanbaru memrlukan
usaha lebih dalam proses adaptasi dengan masyarakat pribumi. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif, dengan pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling, yang
menyeleksi tiga informan terpilih, yaitu seorang KASUBSI Registrasi Lembaga Permasyarakatan kelas II
A Pekanbaru, dan tiga orang Warga Negara Asing. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara mendalam, serta dokumentasi. Untuk teknik analisa data, mengacu pada model interaktif
Huberman dan Miles. Untuk pemeriksaan keabsahan data menggunakan tehnik perpanjangan keikutsertaan
dan triangulasi. Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa pola komunikasi narapidana perempuan
Warga Negara Asing terbagi menjadi dua yaitu, Pola komunikasi internal yang menggunakan skema semua
saluran dimana satu sama lain bisa saling berinteraksi dan mempengaruhi, kemudian pola komunikasi
eksternal menggunakan skema Y dimana mereka menggunakan perantara sebagai penterjemah. Hambatan
dalam proses komunikasi terdiri dari hambatan internal dan eksternal.


Keywords


Pola Komunikasi, Narapidana Perempuan, WNA, WNI

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.