MEDIA SOSIAL UNTUK PEMILU 2014

Andy Corry Wardhani

Abstract


ABSTRAK : Tahun 2014 adalah tahun politik. Indonesia akan memilih anggota parlemen dan presiden.Menjelang pemilu 2014, para elit politik mulai sibuk menyiapkan kampanye di berbagai media. Gegapgempitanya dunia maya diikuti dengan mudahnya akses internet, memberi ruang bagi elit politik untukmemanfaatkannya guna menyampaikan pesan-pesan politik yang akan memberi keuntungan pada mereka.Pemilu 2014 akan diramaikan dengan pemilih pemula berusia 17-20 tahun, kebanyakan pelajar, mahasiswadan pekerja muda, jumlahnya sekitar 30 juta orang. Pemilih pemula dikonotasikan dengan pemilihminim pengalaman, labil dan miskin pengetahuan politik sehingga tidak punya acuan pasti dalam menentukanpilihan politik. Disinilah pentingnya mengoptimalkan pemanfaatan media sosial, misalnya melaluipolitical tracking yaitu mengekspos rekam jejak para calon anggota legislatif dan calon presiden sertawakil presiden, kemudian perlu juga memunculkan political literacy seperti informasi atau bacaan politik.Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka (library research) dan menggunakan analisiskualitatif.Pemilih pemula yang merupakan generasi muda, akrab dengan media sosial, mereka dapat diajak menjadipenyosialisasi pemilu dan dapat memilah dan memilih siapa yang layak dan tidak layak menjadi wakilrakyat dan pemimpin Indonesia. Dengan demikian generasi muda dapat menjadi subjek bukan sekedarobjek pemilu 2014.

Kata kunci: Media sosial, pemilih pemula, pemilu 2014


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.