Analisis Sistem Antrian Teller Pada PT. BANK RIAU CABANG UTAMA PEKANBARU

Samsir ', Ranti Mustika

Abstract


Masalah antrian adalah masalah yang selalu dijumpai hampir di semua kegiatan yang dilakukan olehmanusia, terutama jika harus bertransaksi di bank. Begitu juga di PT Bank Riau cabang utamaPekanbaru. Disini sistem antrian yang berlaku adalah model multi-channel single phase (M/M/S).Dimana ada satu jalur antrian nasabah yang akan dilayani oleh dua atau lebih fasilitas pelayanan.Dari hasil penelitian, bahwa nasabah yang datang rata-rata per harinya sebanyak 273 orang,sedangkan jumlah teller yang melayani rata-rata sebanyak 5 orang per hari. Dari keadaan inidiperoleh jumlah nasabah yang menunggu dalam antrian sebanyak 37orang dengan rata-rata waktumenunggu dalam antrian selama 57 menit. Sementara jumlah teller yang tersedia sebanyak 7 orangteller. Tapi teller yang tersedia tersebut tidak beroperasi sekaligus.Jika jumlah teller yang tersedia sebanyak 7 orang beroperasi sekaligus, maka akan terjadi penurunanyang signifikan dari jumlah nasabah dan waktu yang mereka habiskan untuk menunggu dalam antrian,dengan jumlah nasabah yang menunggu dalam antrian sebanyak 11 orang dan waktu menunggudalam antrianpun menjadi lebih singkat yaitu selama 16 menit. Sedangkan titik optimal biayamenunggu dan biaya fasilitas sebanyk 37 orang teller dan ini tidak mungkin untuk diterapkan karenamemakan biaya yang sangat besar.Jadi, untuk mengatasi masalah antrian sebaiknya pihak bank menyediakan teller tambahan yang bisasiap beroperasi pada jam-jam dan tanggal-tanggal sibuk dan jumlah teller harus lebih dari 7 orang,supaya masalah antrian bisa diminimalisir.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
web
counter