Penerapan E-Procurement Dalam Proses Penggadaan Barang Dan Jasa
Abstract
Abstract: Implementation of E-Procurement in Procurement Process. This study aims to identify
and understand in detail the process of procurement of goods and services within the government,
particularly the Ministry of Commerce by using e-procurement as well as to compare between the
practice of procurement of goods / services through e-procurement in the Ministry of Trade with
the applicable rules. This research was conducted using the method of library research (library
research) and methods of field research through observation and interviews. The results showed
that the e-procurement system more advantages compared to the conventional manner. Eprocurement
in terms of the level of budget use is more efficient because each year the Ministry of
Trade gained considerable margin significantly between the price of the winning bidder at a price
of its own estimates (HPS) after using e-procurement, in terms of transparency is more transparent
because it is done through the application SPSE, and from in terms of a more efficient e-procurement
for the procurement of goods / services faster than using conventional means. The author found
some loopholes deficiencies or obstacles that occur during the implementation of e-procurement
in the Ministry of Commerce, among others: the persistence of the members of the procurement
committee or even providers of goods/ services that they did not fully understand how to use the
application SPSE used for the goods/ services; SPSE used and the application is still under
development by LKPP, causing the process a little disturbed.
Abstrak: PenerapanE-Procurement dalam Proses Pengadaan Barang dan Jasa. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan memahami secara lebih detil mengenai proses pengadaan barang
dan jasa di lingkungan pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan dengan menggunakan
e-procurement serta untuk membandingkan antara praktik pengadaan barang/jasa melalui eprocurement
di Kementerian Perdagangan dengan aturan yang berlaku. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan dan metode penelitian lapangan melalui
observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sisteme-procurement lebih banyak
keuntungannya dibandingkan dengan cara yang konvensional. E-procurement ditinjau dari tingkat
penggunaan anggarannya lebih efisien karena tiap tahun Kementerian Perdagangan memperoleh
selisih yang cukup signifikan antara harga pemenang lelang dengan harga perkiraan sendiri (HPS)
setelah menggunakan e-procurement, dari segi transparansi lebih transparan karena dilakukan
melalui aplikasi SPSE, dan dari segi waktu e-procurement lebih efisien karena proses pengadaan
barang/jasa lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan cara konvensional. Penulis menemukan
beberapa celah kekurangan atau kendala yang terjadi selama penerapan e-procurement
di Kementerian Perdagangan antara lain: masih adanya anggota panitia pengadaan atau bahkan
penyedia barang/jasa yang masih belum paham mengenai cara penggunaan aplikasi SPSE yang
digunakan untuk proses pengadaan barang/jasa; serta aplikasi SPSE yang digunakan masih dalam
tahap pengembangan oleh LKPP, sehingga menyebabkan proses sedikit terganggu.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.