INTERAKSI SIMBOLIK DALAM PROSES KOMUNIKASI JUAL BELI TERNAK “MAROSOK” DI PAYAKUMBUH SUMATERA BARAT
Abstract
Penelitian bertujuan melihat proses interaksi simbolik dalam komunikasi jual beli ternak marosok serta konstruksi makna yang terkandung dalam interaksi simbolik pada proses jual beli ternak marosok di Payakumbuh Sumatera Barat. Metode menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari 2 (dua) orang penjual hewan ternak, 2 (dua) orang pembeli dan 1 (satu) orang tokoh masyarakat. Hasil wawancara dan observasi didapatkan bahwa proses tradisi marosok ini dilakukan oleh pedagang ternak, pembeli/toke serta calo/perantara dengan menggunakan simbol-simbol jari-jemari yang ditutupi kain sarung, topi dan sarung tangan serta isyarat tertentu lainnya dimana komunikasi non verbal terjadi ketika mereka melakukan tawar menawar harga hewan ternak, untuk hal lainnya mereka bisa berkomunikasi secara verbal. Makna dari tradisi marosok ini adalah (1) mempertahankan tradisi itu sendiri, (2) menghargai sesama pedagang, (3) daya tarik pariwisata sebagai kearifan lokal yang harus dipertahankan dan dilestarikan masyarakat Minangkabau. Simbol-simbol jari dalam tawar menawar, tiap tiap jari melambangkan nominal harga, misalnya jari telunjuk melambangkan Rp. 100.000 - Rp 10.000.000.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.