REHABILITASI DI PUSAT PERAWATAN PECANDU NARKOBA DITINJAU DARI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Widyani Tri Yolanda

Abstract


Meningkatnya jumlah pengguna narkoba di Indonesia dalam dekade terakhir ini telah
mengankat kekhawatiran pengembangan pusat rehabilitasi yang sempurna untuk mengimbangi
langkah-langkah pencegahan melalui penegakkan hukum, serta menawarkan solusi praktis bagi
pengguna narkoba untuk mengatasi kecanduan. Dalam rehabilitasi pengguna narkoba,
komunikasi terapeutik merupakan salah satu indikator penting dari keberhasilan dalam
kemampuan pecandu mengatasi kecanduannya. Penelitian ini secara khusus membahas tiga
komponen dari komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh Pusat Perawatan Pecandu Narkoba
Rumah Cemara, Ciwaruga, Kabupaten Bandung, yaitu: keterampilan komunikasi verbal dan
nonverbal dan peran kepemimpinan. Penelitian ini menggunakan teknik studi kasus dengan
metode deskriptif. Teknik utama yang digunakan untuk pengambilan data adalah observasi
partisipasi. Observasi partisipasi dilakukan selama satu bulan dan menggunakan ceklis observasi,
catatan lapangan, verbatim konseling individu, serta dokumen kelembagaan sebagai sumber
data. Semua sumber data kemudian dianalisis secara kualitatif dan ditriangulasikan untuk
menggambarkan komunikasi terapeutik di Pusat Perawatan Pecandu Narkoba di Rumah Cemara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan aspek komunikasi verbal dan nonverbal
dalam komunikasi terapeutik antara konselor dan residen ada. Namun satu teknik yang tidak
dipraktekkan yaitu konfrontasi. Hal yang sangat menonjol tentang bentuk komunikasi terapeutik
di Pusat Perwatan Pecandu Narkoba Rumah Cemara dalam penelitian ini adalah keteremapilan
kepemimpinan tidak hanya ditunjukkan oleh konselor saja, residen dan staff juga menunjukkan
dan mendistribusikannya untuk membantu residen menjalin hubungan yang lebih dekat.


Kata Kunci: Komunikasi terapeutik, rehabilitasi, penyalahgunaan narkoba


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.