PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN
Abstract
Abstract: Development Planning in District. This research was motivated by the realization of t
problems of development activities at the district level have been realized not based on the resu
of the plenary musrenbang district level. While the bottom-up planning system all look m
transparent. The purpose of this study was to analyze the implementation of the planni pembangnan
and what factors influence the process of implementation. The method used descriptive method with
qualitative approach, the scope of the District Fifty Pekanbaru, usi informants from Lurah, Head,
Community Leaders, SKPD and DPRD Pekanbaru. Collecting d using interview techniques and the data
were analyzed with a qualitative approach. Based on resear to know the implementation process in
the District Development Planning Fifty, is sufficient accordance with applicable regulations which
adheres to the principle of bottom-up planning. Bu this stage of the termination of the results at
the municipal level by an additional proposal by Mayor of the results of the mayor safari and also
additional proposals DPRD members through t recess, so the addition of realization whereas at the
district level is not recommended. Fact penghabat in carrying out development planning and even a
suggestion that was not proposed various parties appears in the realization of the construction,
among others: Details technical number of proposals and the lack of understanding in proposing,
capacity, limited abil government in fulfilling the desires of the community as penjelasnnya that
barriers equalizati public attitudes toward the proposed activity and also because of political
intervention in setti activities.
Abstrak: Perencanaan Pembangunan di Kecamatan.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasala
realisasi kegiatan pembangunan di tingkat kecamatan yang terealisasi tidak berdasarkan hasil ple
dari musrenbang tingkat kecamatan. Sementara dari system perencanaan bottom up semua terli lebih
transparan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan perencana pembangnan dan
faktor apa saja yang mempengaruhi proses pelaksanaannya. Metode peneliti yang digunakan adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, lingkup Kecamatan Li Puluh Kota Pekanbaru,
menggunakan informan dari Lurah, Camat, Tokoh Masyarakat, SKPD d DPRD Kota Pekanbaru. Pengumpulan
data menggunakan teknik wawancara dan data dianali dengan pendekatan Kualitatif. Berdasarkan
penelitian di ketahui proses pelaksanaan Perencana Pembangunan di Kecamatan Lima Puluh, sudah cukup
sesuai dengan ketentuan yang berlaku ya menganut azas bottom up planning. Namun pada tahapan
pemutusan hasil di tingkat Kota terj penambahan usulan oleh Walikota yakni dari hasil safari
walikota dan juga tambahan dari usul anggota DPRD melalui reses, sehingga penambahan realisasi
padahal di tingkat kecamatan tid diusulkan. Faktor penghambat dalam melaksanakan perencanaan
pembangunan dan bahkan adan usulan yang tidak diusulkan oleh berbagai pihak muncul dalam realisasi
pembangunan, antara la Rincian secara teknis, Banyaknya usulan dan kurangnya pemahaman dalam
mengusulkan, da tampung, keterbatasankemampuan pemerintah dalam memenuhi keinginan masyarakat
sebagaima penjelasannya bahwa kendalanya pemerataan kegiatan sikap masyarakat terhadap usulan dan
ju karena intervensi penguasa dalam menetapkan kegiatan.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.