KONSOLIDASI INTERNAL PARTAI DEMOKRAT PASCA PILKADA RIAU 2013

Rico Purnawandi Pane

Abstract


Pemetaan relasi dan interaksi antara pengurus, kader dan anggota merupakan tiga
elemen yang menentukan bagaimana konsolidasi partai dapat terwujud, sekaligus motor penggerak
dari dinamika internal maupun eksternal parpol. Jika internal partai terinstitusionalisasi, sebuah
partai ibaratnya telah berada setengah jalan untuk bisa berinteraksi dan berkompetisi dalam
sebuah sistem kepartaian. Studi ini bertujuan untuk melihat institusionalisasi Partai Demokrat
Provinsi Riau pasca Pilkada Riau tahun 2013. Analisis dalam studi ini menggunakan teori
kelembagaan Larry Diamond dan Richard Gunther dan dilakukan dengan metode kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan masalah yang ada pada Partai Demokrat Riau merupakan permasalahan
yang sangat kompleks karena budaya dan mekanisme demokrasi tidak dijalankan secara konsisten.
Timbulnya faksi-faksi di internal partai merupakan gejolak awal kegaduhan politik di internal
partai. Kemudian diperparah dengan tidak berjalannya kaderisasi sehingga berdampak pada
bangunan loyalitas kader. Timbulnya faksi-faksi dan tidak berjalannya kaderisasi itu menunjukkan
bahwa institusionalisasi partai demokrat belum berjalan dengan baik. Selain itu tidak adanya data
base kader, sumber daya finansial yang kurang jelas dan kurang berjalannya agenda koordinasi
dan konsolidasi partai menunjukkan partai demokrat belum tangguh secara organisasional.


Keywords


Partai Demokrat, pelembagaan, konsolidasi

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.