TAHANAN CABUT TULANGAN BAJAPADA TANAH BERPASIR
Abstract
Pertama kali metode perkuatan tanah tersebut menggunakan potongan logam sebagai perkuatantanah pada struktur perkuatan tanah. Jenis teknik perkuatan tanah tersebut sangat cocokdigunakan pada struktur dinding penahan tanah, struktur jalan, fondasi jembatan dan perbaikanlereng. Penggunaan tulangan baja sebagai perkuatan tanah menunjukkan bahwa selain strukturlebih stabil dan pemasangan lebih mudah, namun juga mampu mengurangi deformasi dalamarah vertikal dan lateral. Pasir bergradasi baik (SW) digunakan pada studi ini. Alasanpenggunaan pasir gradasi baik sebagai media uji karena pasir gradasi baik merupakan materialyang seharusnya digunakan sebagai material timbunan pada dinding penahan tanah, selainalasan tersebut di atas, pasir bukan merupakan tanah kohesif, jadi kekuatan geser tanah tersebuttidak dipengaruhi oleh kadar air. Sifat studi ini merupakan pengujian skala laboratorium. Padapengujian tahanan cabut ini menggunakan tulangan baja diameter 10mm. Pengujian tariktulangan baja dilakukan pada arah longitudinal, arah transversal, dalam bentuk persegi dan segitiga serta kombinasi bentuk persegi dan segi tiga. Pada setiap pengujian tarik tersebutdilakukan pada kondisi OMC (optimum water content) dan tegangan normal terhadap bajatulangan tersebut adalah overburden tanah. Dari berbagai variasi bentuk baja tulangan, hasilpengujian menunjukkan bahwa bentuk persegi mempunyai tahanan cabut yang paling besardibandingkan tahanan cabut bentuk lainnya, sedangkan bentuk longitudinal memberikantahanan cabut yang paling rendah.
Kata kunci: baja tulangan, OMC, tahanan, pasir.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.